Selasa, 11 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOVER "MAMMALIA"

ZOOLOGI VERTEBRATA
( KELAS MAMMALIA )

Description: Description: Description: I:\logo-baru (1).jpg






OLEH:
NAMA                                      : ALJIZAT IRIANTO
STAMBUK                               : A1C2 12 034
KELOMPOK                            : 8 (DELAPAN)
ASISTEN PEMBIMBING       : LA ODE MUHAMMAD AMIR, S.Pd


LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Vertebrata paling sempurna adalah dari kelas Mammalia dimana tingkat sel, jaringan maupun organ-organnya lebih kompleks dibandingkan dengan kelas Pisces, Amphibia, Reptilia maupun Aves. Mammalia merupakan vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Salah satu cirri dari hewan ini yaitu hewan betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang berkembang baik. Anggota gerak depan pada mammalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Mammalia sebagian besar melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mammalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mammalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil, karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mammalia.
Kelas Mammalia sebagaimana kita ketahui merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mammalia lebih tinggi daripada jenis animalia yang lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urogenital, hingga sistem syarafnya.
Berdasarkan uraian diatas terkait kompeksitas yang ada pada kelas Mammalia, maka perlu diadakan praktikum terkait dengan hewan dari kelas Mammalia untuk memahami dan mengetahui segala proses pada tubuh Mammalia baik morfologi, anatomi, organ dan sistem organnya serta mengaitkan dengan teori yang ada.
B.       Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.    Praktikan diharapkan dapat memahami dan mengetahui morfologi dan anatomi kelas Mammalia.
2.    Memahami dan mengetahui organ dan sistem organ kelas Mammalia.
C.       Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagi praktikan dapat memahami dan mengetahui morfologi, anatomi, organ dan sistem organ Mammalia.
2.    Bagi asisten dapat dijadikan sebagai bahan penelitian pada praktikum berikutnya.
3.    Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan pangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelas Mammalia dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan habitatnya , yakni mammalia darat dan mammalia laut. Mammalia darat merupakan mammalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mammalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mammalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mammalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus (Jenkins, 2002: 125).
Hewan pada kelas Mammalia memiliki ciri-ciri umum tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin, pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik, tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina, diagfragma yang menventilasi paru-paru, mempunyai kantung amniotik, tubuh yang endoterm atau berdarah panas, bernafas melalui paru-paru, mempunyai cuping telinga, dan gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar (Carters, 1978: 67).
Pemanfaatan waktu aktivitas, hewan pada kelas Mammalia juga dibagi menjadi mammalia diurnal dan mammalia nokturnal. Mammalia diurnal merupakan jenis-jenis mammalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis bajing. Mammalia nokturnal merupakan jenis-jenis mammalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan (Van, 1979: 234).
Selain itu, dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mammalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni mammalia arboreal dan mammalia terestrial. Mammalia arboreal merupakan jenis-jenis mammalia yang banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mammalia terestrial merupakan jenis-jenis mammalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah. Jenis-jenis mammalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae. Sedangkan jenis-jenis mammalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak
(Suyanto, 2002: 86).
Hewan pada kelas Mammalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai habitat akuatik, mammalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan tropis. Mammalia teresterial dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput. Kebanyakan jenis mammalia di Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies di hutan rawa dan hutan kerangas. Banyak spesies mampu bertahan hidup di habitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di hutan yang baru ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang. Mammalia juga banyak menggunakan lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena mencari makan di lahan pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya. Kawasan pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan yang relatif lebih tinggi (Veevers, 1978: 56).
Kelas mammalia eutheria memiliki masa kehamilan yang lebih lama dibandingkan dengan marsupial. Anak hewan eutheria menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam uterus, yang dihubungkan ke induknya melalui plasenta. Sebagian besar hubungan evolusioner pada banyak ordo mammalia eutheria, masih belum disepakati oleh para ahli mammalogi. Namun, sebagian besar ahli mammalogi saat ini lebih menyukai suatu silsilah sementara yang mengakui paling tidak empat garis evolusi utama mammalia eutheria (berplasenta) (Alikodra, 1990: 217).
Ordo Cetacea contohnya Delphinus delphis (Lumba-lumba) dan Balaenoptera masculus. Ordo Carnivora contohnya Canis familiaris (anjing), Helarctos malayanus (Beruang Madu), Aonyx cinerea (Anjing Air), Paradoxurus hermaproditus (Musang), Felis domestica (Kucing peliharaan) dan Panthera tigris (Harimau). Ordo Pinnipedia contohnya Zalopus sp. (Anjing Laut).Ordo Proboscidae contonya Elepas maximus (gajah).Ordo Sirenia contohnya Trichechus sp. Ordo Perissodactyla contohnya Equus cabalus (Kuda).Tapirus sp.(Tapir) dan Rhinoceros unicornis.Ordo Artiodactyla contohnya Hippopotamus amphibious (kuda nil). Ordo Pecora contohnya Muntiacus muntjak (kijang), Giraffa amelopordals (jerapah), Antilocarpa Americana, Bus bubalus (kerbau) dan Anoa depresicornis (anoa) (Payne, 2000: 160).




BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 10 Mei 2014 pukul 15.30 - 17.30 WITA bertempat di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel  1. Alat yang Digunakan dalam Praktikum Kelas Mammalia
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.

2.

3.


4.
Papan bedah

Pisau bedah

Jarum pentul


Pisau
Meletakkan kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang akan diamati
Membedah kelinci (Oryctolagus cuniculus)  yang akan diamati
Menusuk kelinci  (Oryctolagus cuniculus) yang diamati pada papan bedah
Menyembelih kelinci (Oryctolagus cuniculus)

2.      Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, adalah sebagai berikut:
a.       Kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus)
b.      Kelinci Betina (Oryctolagus cuniculus)
c.       Charta

3.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Pengamatan Secara Morfologi
1.      Meletakkan bahan amatan diatas papan bedah kemudian menggambar morfologi disertai keterangan bagian-bagian yang utama.
2.      Mengamati bentuk gigi dalam rongga mulut pada bahan amatan kemudian menggambar dan memberikan keterangan pada masing-masing jenis gigi tersebut.
b.         Pengamatan pada bentuk anatomi
1.    Menyembelih kelinci yang akan diamati
2.    Melepaskan semua bulu pada kelinci tersebut.
3.    Memulai pembedahan pada bagian anterior (dada) sampai ke bagian posterior (perut)
4.    Melepaskan otot-otot atau daging yang melekat pada tulang
5.    Dengan hati-hati menyayat bagian abdomen agar organ dalam tidak rusak.
6.    Menggambar bentuk anatomi dan menuliskan bagian-bagiannya.
c.         Pengamatan pada sistem organ
1.      Mengamati bentuk sistem pencernaan dan menuliskan bagian-bagiannya.
2.      Mengamati bentuk sistem pernapasan kemudian menggambar dan menulis bagian-bagiannya.
3.      Mengamati bentuk sistem peredaran darah kemudian menggambar dan menuliskan bagian-bagiannya.
4.      Mengamati bentuk sistem reproduksi dan menggambar serta menuliskan keterangannya.
5.      Mengamati bentuk sistem ekskresi kemudian menggambar dan menuliskan bagian-bagiannya.
6.      Mengamati bentuk sistem skeleton kemudian mengambar dan menuliskan bagian-bagiannya.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.   Pengamatan Morfologi
a.    Pengamatan pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
1)        Kelinci jantan

Sumber: internet

Keterangan:
1.       Kepala                  
2.       Mata
3.       Hidung
4.       Mulut
5.       Telinga
6.       Leher
7.       Ekor
8.       Badan
9.       Ekstremitas cranial
10.   Ekstremitas caudal



2)   Kelinci Betina

Sumber: internet
Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal
Klasifikasi:
Kingdom  : Animalia
Phylum      : Chordata
Classis       : Mamalia
Ordo         : Logomorpha
Familia      : Leporidae
Genus        : Oryctolagus
Species      : Oryctolagus cuniculus       
( Jasin, 1984 : 322).
b.      Pengamatan pada Monyet (Macaca  fascicularis)

Sumber: internet
Keterangan:
1.         Kepala
2.         Mata
3.         Hidung
4.         Mulut
5.         Telinga
6.         Leher
7.         Ekor
8.         Badan
9.         Ekstremitas cranial
10.     Ekstremitas caudal

Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          :
Primata
Familia      :
Cercopithecidae
Genus        :
Macaca
Species      :
Macaca  fascicularis
(Payne, 2000: 250).
c.       Pengamatan pada Orang Utan  (Pongo pygmaeus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia
Phylum       :
Chordata
Classis         :
Mammalia
Ordo           :
Primata
Familia        :
Hominidae
Genus         : Pongo
Species        :
Pongo pygmaeus
(Wilson,  2005: 183).
d.      Pengamatan pada Sapi  (Bos taurus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Artiodactyla
Familia      :
Bovidae
Genus        :
Bos
Species      : Bos taurus
(Brotowidjoyo, 1990: 242).
e.       Pengamatan pada Kambing  (Capra aegagrus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Artiodactyla
Familia      :
Bovidae
Genus        :
Capra
Species      :
Capra aegagrus
f.       Pengamatan pada Kanguru (Macropus rufus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Diprotodontia
Familia      :
Macropodidae
Genus        :
Macropus
Species      : Macropus rufus
(Groves, 2005: 67)
g.      Pengamatan pada Tikus  (Rattus rattus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Rodentia
Familia
      : Muridae
Genus
        : Rattus
Species
      : Rattus rattus
(Soemiadji, 1994: 397)


h.      Pengamatan pada Harimau  (Panthera tigris)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Carnivora
Familia
      : Felidae
Genus
        : Panthera
Species
      : Panthera tigris
(Cracraft, 1998:  139)


i.        Pengamatan pada Kelelawar (Pteropus vampires)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Chiroptera
Familia      :
Hipposideridae
Genus        :
Pteropus
Species      : Pteropus vampires
(Soemiadji, 1994: 394).


j.        Pengamatan pada Rusa  (Cervus unicolor)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Artiodactyla
Familia      : Cervidae
Genus        Cervus
Species      Cervus unicolor
(Soemiadji, 1994: 402)
k.      Pengamatan pada Platypus (Ornithorhynchus anatinus)

Sumber: internet

Keterangan:
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Hidung
4.      Mulut
5.      Telinga
6.      Leher
7.      Ekor
8.      Badan
9.      Ekstremitas cranial
10.  Ekstremitas caudal

Klasifikasi:         
Kingdom   : Animalia
Phylum      :
Chordata
Classis       :
Mammalia
Ordo          : Monotremata
Famili        : Ornithorhynchidae
Genus        : Ornithorhynchus
Species      : Ornithorhynchus anatinus
(Soemiadji, 1994: 394)

2.      Pengamatan Anatomi Sistem  Organ Mamalia
1.      Sistem pencernaan
Keterangan:
1.      Mulut
2.      Esofagus
3.      Lambung
4.      Hati
5.      Kantung empedu
6.      Pankreas
7.      Usus halus
8.      Usus besar
9.      Anus







2.      Sistem Pernapasan
Keterangan:
1.      Faring
2.      Laring
3.      Trakea
4.      Broncus
5.       Pulmo









3.      Sistem Peredaran Darah
Keterangan:
1.      Aorta
2.      Arteri
3.      Atrium kanan
4.      Atrium kiri
5.      Vena cava caudal
6.      Vena cava Caudal
7.      Ventrikel kanan
8.      Ventrikel kiri
9.      Katub trikuspidalis
10.  Katub bikuspidalis



4.      Pengamatan pada sistem Reproduksi
a.       Jantan
Keterangan:
1.      Testis
2.      Vas deferens
3.      Vesica urinaria
4.      Uretra 
5.      Scrotum
6.      Gland penis





b.      Betina
Keterangan:
1.      Ovarium
2.      Infundibulum
3.      Vesica urinaria
4.      Uterus
5.      Oviduct
6.      Vagina




5.      Sistem Ekskresi
Keterangan:
1.      Ginjal metanefros
2.      Ureter
3.      Uretra
4.      Vesica urinaria





6.      Sistem Saraf
Keterangan:
1.      Bulbulus olfactori
2.      Cerebrum
3.      Hemisver cerebrum
4.      Medula oblongata
5.      Spinal nerve



7.      Pengamatan pada Sistem Skeleton
a.       Rangka Kelinci


 







Keterangan:
1.      Tengkorak                              8.   Radius
2.      Rahang atas                           9.   Tulang rusuk
3.      Rahang bawah                       10.   Ruas tulang belakang
4.      Tulang leher                           11. Tulang pubik
5.      Humerus                                12. Tulang pangkal paha
6.      Ulna                                       13. Tulang ekor
7.      Femur


b.      Rangka Kera


 









Keterangan:
1.      Tengkorak                              8.   Radius
2.      Rahang atas                           9.   Tulang rusuk
3.      Rahang bawah                       10.   Ruas tulang belakang
4.      Tulang leher                           11. Tulang pubik
5.      Humerus                                12. Tulang pangkal paha
6.      Ulna                                       13. Tulang ekor
7.      Femur


c.       Rangka Harimau


Text Box:
 







Keterangan:
1.      Tengkorak                              7.   Radius
2.      Rahang atas                           8.   Tulang rusuk
3.      Rahang bawah                       9.   Ruas tulang belakang
4.      Tulang leher                           10. Tulang pubik
5.      Humerus                                11. Tulang pangkal paha
6.      Ulna                                       12. Tulang ekor




                    




A.    Pembahasan  
Vertebrata paling sempurna adalah dari kelas mammalia dimana tingkat sel, jaringan maupun organ-organnya lebih kompleks dibandingkan dengan kelas pisces, amphibia, reptilia maupun aves, terkadang juga ada yang mengatakan bahwa asal mula mammalia adalah golongan reptilia, hanya saja pada mammalia sudah mengalami perkembangan yang sangat jauh. Mammalia merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mammalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urogenital , hingga sistem sarafnya.
Mammalia memiliki ciri-ciri umum yaitu tubuhnya ditutupi oleh rambut yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin, pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang berkembang dengan baik, diafragma yang menventilasi paru-paru, mempunyai kantung amniotik, tubuh yang endoterm atau berdarah panas, bernafas melalui paru-paru, mempunyai daun telinga, dan gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Cara reproduksi hewan pada kelas mammalia dibagi menjadi 3 Subkelas yaitu Prototheria, Allotheria atau Eutheria (telah punah) dan Theria. Subkelas Prototheria ini merupakan mammalia petelur yang dominan terdapat di Australia. Subkelas ini hanya terdapat beberapa ordo yaitu ordo Monotremata. Ordo Monotremata mempunyai tulang korakoid dan prekoraoid tetapi tidak punya daun telinga, gigi hanya pada hewan muda, memiliki kloaka, penis hanya untuk jalan sperma dan oviduk bermuara di kloaka. Hewan betina bertelur akan tetapi menyusui dan jantan memiliki taji.
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini, karena jumlahnya yang banyak. Secara umum kelinci dapat di kelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelinci bebas dan kelinci hias. Contoh kelinci bebas atau liar ialah kelinci terwulu. Sedangkan kelinci hias contohnya kelinci angora. Ekosistem yang banyak dihuni seperti padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Kelinci tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang, Amerika Utara dan Afrika. Biasnya kelinci bersifat agresif untuk menjauhi ancaman disekitar lingkungannya.
Kelinci dapat di bedakan berdasarkan jenis bulunya, ada kelinci berbulu pendek, ada pula yang berbulu panjang dengan warna agak kekuningan. Di habitat asalnya, warna tersebut akan berubah menjadi ke abu-abuan ketika musim dingin tiba.
Kelinci termasuk dalam ordo Lagomorpha yang merupakan hewan yang  memiliki kaki muka yang lebih panjang dari kaki belakang, berjari 5 dan bercakar, gigi seri dapat tumbuh terus. Ekornya sangat tereduksi atau tidak ada sama sekali, gerakan hanya lateral, makanannya adalah tumbuhan. Hanya memiliki satu familia yaitu Leporidae yang memiliki ciri khas yaitu kaki belakang lebih panjang, telinga panjang dan ekornya pendek, dan bersifat nocturnal.
Ciri morfologi kelinci (Oryctolagus cuniculus) memiliki panjang tubuh sekitar 260 - 400 mm. Oryctolagus cuniculus memiliki empat gigi seri (dua di atas dan dua di bawah) yang tumbuh terus menerus sepanjang hidupnya, dan dua pasang gigi di bagian atas belakang gigi seri. Kelinci mempunyai telinga panjang, kaki belakang besar dan pendek, ekor berbulu halus. Kelinci bergerak dengan melompat-lompat menggunakan kaki panjang dan belakang yang kuat. Untuk melakukan gerakan cepat, kaki belakang kelinci memiliki padding bulu tebal untuk meredam shock saat melompat cepat. Jari-jari kaki panjang dan berselaput untuk menjaga dari penyebaran selain sebagai hewan pelompat. Mantel umumnya keabu-abuan, dengan hitam dan cokelat (dan kadang-kadang merah). Bagian bawah tubuh adalah abu-abu pucat dan bagian bawah ekor berwarna putih.
Hasil pengamatan kelompok kami pada kelinci, pada bagian mulut terdapat lidah, Choone, Custacius, glottis, keping palatinum dan esofagus, terdapat gigi depan (insisivi), gigi premolare, gigi molare, labium mayor, dan labium minor. pada bagian kepala terdapat Rima oris, eksternal nares, vivrisae, membrane nikitan, palpebra interior, palpebra superior, dan pina auricular. anatomi bagian tubuhnya mulai dari leher hingga ekor yaitu; terdapat trakea, laring, glottis, kerongkongan, cor (jantung), lambung (terbagi tiga bagian pars cardiae, pars fundus,pars pylorus) pulmae, hepar (hati), empedu, pancreas, ginjal, paru-paru, colon acedence, colon transversum, oviduct, lekuk pirenium, dan anus.
Sistem anatomi mammalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar (hati), cor, ren (ginjal), vesica fellea, ventriculus, intestinum tenue, intestinum crasum, dan vesica urinaria. Hepar mammalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung fili-fili. Intestinum terdiri atas dua macam yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut caecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria.
Sistem pencernaan pada hewan mammalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, faring, esofagus, ventrikulus, intestinum tenue, caecum,  intestinum crasum, dan anus. Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan pemamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar berfungsi untuk mengunyah rumput-rumputan yang sulit dicerna. Selain itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab) dan abomasum (perut masam). Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia.
Hewan herbivora seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya,
kotoran kuda, kelinci dan marmot menjadi lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali yaitu pada sekum. Pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan pemamah biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Selain itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4), sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energi altenatif.
Sistem pernapasan pada hewan mammalia terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, laring, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar). Udara masuk ke hidung (nares) terus melalui mulut, selanjutnya melalui faring dan laring, kemudian masuk ke trakea, bercabang menjadi bronchi yang berada dalam cavum throracalis. Tiap bronchi bercabang lagi dalam pulmo menjadi bronchioli dan berakhir dengan alveolus. Gelembung alveolus ini diliputi oleh pembuluh kapiler dan padanya terjadi pertukaran zat O2 –CO2 sebagai respirasi luar
Sistem sirkulasi, terdiri atas jantung terbungkus oleh kantung pericardium. yang terdiri atas dua lembaran yakni lamina penistalis sebelah luar dan lamina viceralis yang menempel pada dinding jantung sendiri. Jantung terbagi atas empat ruang yakni atrium snistrum dan dextrum, ventriculum dextrum dan sinistrum.  Proses peredaran darah pada mammalia adalah ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang).
Sistem ekskresi pada vertebrata melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut adalah ginjal. Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air, mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan, serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mammalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mammalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platypus (Ornithorynchus anatinus). Mammalia  jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang disebut vas deferens dan untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh hewan betina digunakan penis.
Hewan mammalia betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Namun tidak semua mammalia memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio akan lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina.
Sistem saraf pada mammalia, secara umum memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Ensephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosensephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaan sambungan – sambungan dan pada bagian tertentu. Di samping tulang rawan terdapat tulang membran. Bagian fasial terdapat  nostril di sebelah dorsal dan sepanjang orbital sampai tempat bola mata dan di sebelah ventral terdapat plat dengan tepi tulang rahang atas yang mengandung gigi, di sebelah luar orbital terdapat archus zygomaticus. Permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen magnum. Rahang bawah mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang bersendi dengan tulang aquamosa pada kranium. Columna vertebralis tersusun sedemikian rupa sehingga lentur, sebagai pendukung tubuh dan pelindung medulla spinalis (nerve cord).









BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Morfologi tubuh hewan pada kelas Mammalia terbagi atas kepala, badan, dan leher dan anggota gerak dengan cirri spesifiknya tubuh ditutupi oleh rambut dan pada hewan betina terdapat kelenjar mammae.
2.      Jantung hewan pada kelas Mammalia memiliki 4 ruang yang memiliki sekat yang sempurna dan merupakan hewan homoeterm.
3.      Sistem organ hewan pada kelas Mammalia terdiri dari organ pencernaan dari mulut sampai kloaka, sistem pernapasan dengan paru-paru, sistem ekskresi dengan ginjal metanefros, sistem sirkulasi dengan peredaran darah tertutup ganda, sistem genitalia jantan dengan testis dan vas deferens dan genitalia betina dengan oviduk dan ovarium, serta sistem skeleton.
B.     Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam praktikum ini adalah sebaiknya alat-alat praktikum yang memiliki peran penting disiapkan telebih dahulu agar pelaksanaan praktikum berlangsung efisien.


DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, Soerianegara I. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Brotowidjoyo, M. Djarubito. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Carters, V. W. 1978. Mammalia Darat Indonesia. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa. Jakarta.
Jenkins, B. 2002. Learning Mammalia. Dominant Publisher and Distributors. New Delhi.
Maskoeri, Jasin.2012. Zoologi Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, dan S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mammalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. The Sabah Society, Wildlife Conservation Society-Indonesia Programme dan WWF Malaysia.
Suyanto, Agustinus. 2002. Mammalia di Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.Biodiversity Conservation Project. Bogor.
Van , Derlzon,A.P.M.1979.Mammalia of Indonesia.Draft version UNDP/FAO National Park Development Project: Bogor.
Veevers dan Carter.1978.Mammalia Darat Indonesia,Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa. Jakarta.




Diberdayakan oleh Blogger.

Followers