I. JUDUL : TEST BAHAN MAKANAN
II. TUJUAN : 1. Menguji besar kecilnya kandungan
karbohidrat dan protein serta vitamin pada
jenis makanan tertentu.
III. HARI/TANGGAL : SELASA, 21 OKTOBER 2014
IV. NAMA/STAMBUK : ALJIZAT IRIANTO / A1C212034
V. LATAR BELAKANG
Makanan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok makanan tambahan dan kelompok makanan utama. Makanan utama merpakan senyawa organik yang merupakan sumber energi yang meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) (Wulangi, 1993: 100).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. (Dawn, 2000:205).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno, 2004:19-20).
Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat adalah karbohidrase. Enzim ini memutuskan ikatan glikosidikpada karbohidrat sehingga dihasilkan disakarida, trisakarida, dan polisakaridalain yang memiliki rantai yang lebih pendek. Berdasarakan jumlah unit sakaraida karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu polisakarida dan oligosakarida (Isnaeni, 2006: 151).
Pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan makro untuk asimilasi zat-zat makanan oleh tubuh, bahan-bahan makanan yang bersifat volunter harus terlebih dahulu mendapat proses maksisasi dan pencernaan. Dalam proses ini zat-zat polimerik sepertipati, protein, dan trigliserida dipecah menjadi bagian-bagian pembangunnya yaitu gula-gula monomerik, asam-asam amino, asam lemak, dan lain-lain. Proses pemecahan dibutuhkan oleh tubuh kecuali untuk vitamin dan unsur inorganik (Poedjiadi, 2009: 17).
Vitamin adalah komponen tambahan makanan yang berperan penting dalam gizi manusi. Banyak vitamin tidak stabil dalam kondisi pemrosesan tertentu dan penyimpanan, karena itu arus kandunga vitamin dalam makanan yang diproses dapat sangat menurun. Vitamin sintetik dipaki secara luas untuk menggantikan vitamin yang hilang dan untuk mengembalikan kandunga vitamin dalam bahan makanan (Deman, 1997: 393).
Proses pencernaan makanan adalah proses menghancurkan makanan dan substansi yang kompleks mnejadi bagian yang lebih kecil, dengan bantuan enzim tertentu dihasilkan oleh alat pencernaan itu sendiri. Proses pencernaan dimulai sejak dari mulut. Namun sebagian besar pencernaan terjadi dalam lambung dan usus (Yatim, 1976: 176).
VI. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan pada Praktikum Test Bahan Makanan
No Nama Alat Kegunaan
1. Blender Menghaluskan bahan makanan
2. Cawan petri Meletakkan ekstrak bahan makanan
3. Gegep Menjepit tabung reaksi
4. Hot Plate Memanaskan air
5. Labu erlenmeyer Menyimpan ekstrak bahan makanan
6. Lampu Spritus Memanaskan Bahan
7. Pisau Memotong bahan makanan
8. Pipet Tetes Mengambil larutan dan ekstrak makanan
9. Rak Tabung Reaksi Meletakkan tabung reaksi yang berisi makanan
10. Tabung Reaksi Meletakkan bahan makanan yang diuji
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
a. Bahan makanan baik buah ataupun sayuran yaitu, buah tomat (Solanum licopersicum), buah pisang (Musa paradisiaca), buah semangka (Citrullus lanatus), beras (Oryza sativa), ubi kayu (Mannihot utillissima), kangkung (Ipomoea reptans), wortel (Daucus carota), jagung (Zea mays), serta tahu dan tempe.
b. Larutan Benedict
c. Larutan Iodium
d. Larutan Biuret
e. Larutan NaOH 30%
f. Larutan asam nitrat (HNO3) pekat
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum uji bahan makanan adalah sebagai berikut:
1. menyiapkan alat dan bahan eksperimen yang akan di uji.
2. Menghaluskan bahan makanan pada blender sebelum di uji coba. Bahan yang keras seperti tahu, tempe, tomat, pisang, semangka, nasi, ubi, kangkung, wortel, jagung.
3. Memasukkan bahan makanan kedalam tabung reaksi (dengan ketentuan satu jenis bahan makan di masukkan kedalam tabung reaksi untuk menguji kandungan masing-masin amilum, glukosa dan protein.
a. Uji Benedict
1) Memasukan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi.
2) Menambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan.
3) Memanaskan tabung reaksi dalam water bath selama 5 menit lalu didinginkan.
4) Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi dalam tabung. (Bila dalam makanan mengandung Karbohidrat/gula maka larutan akan berwarna kuning kehijauan dan terbentuk endapan merah bata)
b. Uji Iodium
1) Memasukkan 5 ml ekstrak buah/makanan.
2) Menambahkan 2 tetes larutan iodium dan mengocok tabung tersebut.
3) Mengamati dan mencatan perubahan yang terjadi.
c. Uji Biuret
1) Memasukkan 1 ml larutan hasil penggerusan makanan ke dalam tabung reaksi.
2) Menambahkan setetes demi setetes larutan biuret sambil dikocok hingga tercapai warna maksimum.
3) Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
d. Uji Xantoprotein
1) Memasukkan 1 ml larutan hasil pengerusan bahan makanan ke dalam tabung reaksi.
2) Menambahkan 0,5 ml larutan asam nitrat (HNO3) pekat dan memanaskan dalam waterbath sampai mendidih dan menambahkan larutan NaOH 30% hingga suasana menjadi netral.
3) Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan Pada Uji Benedict
Bahan Makanan Warna awal Reagen + ekstrak
Ubi kayu Putih Kuning endapan merah bata
Tempe Putih Putih kekuningan
Beras Putih Kuning kehijauan
Wortel Orange Coklat
Pisang Putih kekuningan Coklat
Jagung Kuning Kuning kehijauan
Tomat Orange merah Orange endapan hijau
Kangkung Hijau Hijau endapan orange
Tahu Putih Putih keruh
Semangka Merah muda Orange
2. Pengamatan dengan Uji Iodium
Bahan Makanan Warna awal Reagen + ekstrak
Ubi kayu Putih Kuning
Tempe Putih Hijau
Beras Putih Hitam kebiruan
Wortel Orange Hijau
Pisang Coklat muda Hijau
Jagung Kuning Hijau
Tomat Orange tua Hitam kebiruan
Kangkung Hijau Orange
Tahu Putih Hijau
Semangka Merah Hijau terang
3. Pengamatan dengan Uji Biuret
Bahan Makanan Warna awal Reagen + ekstrak
Ubi kayu Putih Putih bening
Tempe Putih Ungu muda
Beras Putih Ungu
Wortel Orange Putih Orange kecoklatan
Pisang Coklat muda Coklat tua
Jagung Kuning Coklat keruh
Tomat Hijau Hijau tua
Kangkung Hijau Hijau tua
Tahu Putih Ungu terang
Semangka Merah muda Merah jingga
4. Pengamatan dengan Uji Xantoprotein
Bahan Makanan Perubahan Warna Setelah dipanaskan Sesudah dinetralisasi dengan NaOH 30%
Warna awal Warna setelah diberi larutan HNO3
Ubi kayu Putih Putih Menggumpal Merah bata
Beras Putih Putih Menggumpal Merah bata
Wortel Orange Orange Menggumpal Orange
Tempe Putih Putih Menggumpal Kuning jingga
Pisang Kuning Kuning Menggumpal Coklat
Jagung Kuning Kuning Menggumpal Merah bata
Kangkung Hijau Hijau tua Menggumpal Merah bata
Tahu Putih Putih Menggumpal Kuning jingga
Semangka Merah Merah Menggumpal orange
Tomat Orange Orange Menggumpal Kuning
B. Pembahasan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Zat makanan terdiri dari karbohidat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Kita membutuhkan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutris lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Protein memiliki fungsi penting yaitu sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai pembentuk membran sel. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.
Pengetahuan tentang jenis-jenis zat makanan yang dimiliki oleh suatu bahan makanan atau tentang jenis zat makanan terbanyak yang dimiliki oleh suatu bahan makanan akan sangat berguna dalam untuk mengetahui tentang gizi dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan ini, kita dapat menjelaskan jenis bahan makanan apa saja yang dapat dijadikan sumber karbohidrat, protein, lemak, atau zat makanan lainnya. Disamping itu kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kira-kira bahan makanan apa yang perlu dikonsumsi secukupnya atau yang perlu dikurangi pada kondisi tertentu.
Untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan reagen. Reagen yang biasa digunakan seperti benedict, biuret, xantoprotein, maupun iodium yakni untuk mendeteksi kandungan karbohidrat, lemak, protein, maupun vitamin dalam suatu bahan makanan.
Karbohidrat memegang peranan penting sebagai sumber energi utama. Keberadaan karbohidrat atau amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium yang menyebabkan bahan makanan berubah warna menjadi biru ungu atau biru. Ketika menggunakan reagen benedict ke dalam larutan uji, akan mengurangi konsentrasi gula yang menghasilkan endapan merah bata, biru jernih, biru tua dan coklat, tergantung pada konsentrasi kandungan karbohidrat yang diperiksa.
Penggunaan reagen biuret untuk menguji kandungan protein dalam makanan. Apabila setelah ditetesi biuret, makanan yang mengandung protein akan berubah warna menjadi berwarna ungu. Dari hasil pengamatan uji biuret, dari sepuluh bahan makanan yang diuji, tampak beras, tempe dan tahu, secara berurutan warna yang dihasilkan setelah penambahan reagen adalah ungu, ungu mudah dan ungu terang, dan disimpulkan bahwa ketiga bahan makanan ini mengandung protein. Vitamin, seperti contoh Vitamin C merupakan asam karbonat yang dapat merusak warna iodium. Pencampuran vitamin C dan iodium yang berwarna coklat dapat mengubah warna coklat iodium menjadi bening atau cerah. Sehingga larutan iodium yang berwarna coklat dapat digunakan sebagai indikator keberadaan vitamin C dalam suatu bahan makanan.
Hasil pengamatan uji iodium serta uji benedict, makanan yang mengandung karbohidrat meskipun dengan kadar yang berbeda-beda yaitu beras menghasilkan warna hitam kebiruan, ubi kayu menghasilkan endapan merah bata, serta wortel dan pisang menghasilkan warna coklat. Uji iodium juga untuk mengetahui kandungan vitamin dalam bahan makanan, dimana warna akhir larutan ujinya yaitu menjadi berwarna bening atau cerah, terdapat pada larutan uji dari wortel, tahu dan tempe, pisang, jagung menghasilkan warna hijau, kangkung menghasilkan warna orange, tomat menghasilkan warna kuning dan semangka menghasilkan warna hijau terang.
Uji xantoprotein untuk mendeteksi keberadaan inti benzena pada suatu bahan makanan yang mengandung protein. Bahan makanan yang mengandung inti benzena setelah diberi larutan asam nitrat pekat kemudian dipanasi dan detetesi larutan NaOH 30% akan menghasilkan warna kuning jingga dan warna aslinya. Inti benzena berekasi dengan larutan xantoprotein akan berwarna kuning jingga. Pengamatan larutan uji yang menghasilkan warna kuning jingga atau warna aslinya, yaitu terdapat pada wortel menghasilkan warna orange sesuai dengan warna asli, pisang menjadi warna semula, serta tahu dan tempe menghasilkan warna kuning jingga.
Dengan pengujian kandungan makanan ini memberikan pengetahuan dan informasi kepada kita bahwa bahan makanan yang sering kita konsumsi mengandung beragam gizi yang diperlukan tubuh kita. Dalam satu jenis makanan terdapat banyak gizi yang dikandungnya meskipun dalam jumlah yang berbeda-beda. Kandungan gizi dalam makanan yang kita konsumsi berperan sebagai sumber energi bagi tubuh yang memungkinkan kita dapat bersaktifitas.
VIII. Penutup
a. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dalam praktikum test bahan makanan ini, dapat disimpulkan:
1. Makanan yang kita makan sehari-hari mengandung zat-zat gizi sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan seperti karbohidat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bahan makanan dari biji-bijian secara umum banyak mengandung karbohidrat dan protein, sedangkan buah-buahan dan sayur-sayuran banyak mengandung vitamin.
3. Bahan makanan yang diuji secara umum memiliki kandungan karbohidrat, protein dan vitamin namun tersedia dalam jumlah yang berbeda-beda.
b. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktium ini yaitu sebaiknya pengamatan tidak terburu-buru supaya kita dapat mengetahui dan mengambil data yang sempurna.
Asisten Pembimbing
Dwi Nurhidayah S.Pd, M.Sc.
Daftar Pustaka
Dawn. B. Mark,.dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC: Jakarta.
Deman, J.M. 1997. Kimia Makanan. ITB. Bandung.
Isnaeni. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.
Poedjiadi, A. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. UI. Jakarta.
Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Wulangi, K. S. 1993. Dasar-Dasar Struktur dan Fisiologi Hewan. Depdikbud: Jakarta.
Yatim, W., 1996. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung.
Senin, 10 November 2014
LAPORAN FISWAN"UJI BAHAN MAKANAN"
Diposting oleh ALJIZAT IRIANTO di 17.54
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar