Rabu, 04 November 2015

LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN: PRODUKIVITAS

A.       PENDAHULUAN
            Produktivitas adalah laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem. Produktivitas ekosistem merupakan suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem (Arnita, 1990: 99).
Jumlah total energi yang terbentuk melalui proses fotosintesis per unit area per unit waktu disebut produktivitas primer kotor, namun demikian tidak semua energi yang dihasilkan melalui fotosintesis ini diubah menjaddi biomassa, tetapi sebagian dibebaskan lagi melalui proses respirasi. Produktivitas primer bersih dengan demikian adalah hasil fotosintesis dikurangi dengan respirasi (Barbaour  et al., 1987: 90).
Jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kimia (senyawa organik) oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu disebut produktivitas primer. Total produktivitas primer dikenal sebagai produktivitas primer kotor. Tidak semua produktivitas ini disimpan sebagai bahan organik pada tumbuhan yang sedang tumbuh, karena tumbuhan menggunakan sebagian molekul tersebut sebagai bahan bakar dalam respirasi selulernya (Campbell, 2004: 391).
               Jika produktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme penyusun eksosistem. Terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan (Hadisubroto, 1989: 67).
               Sebagian hasil produksi primer digunakan oleh tumbuh-tumbuhan di dalam proses respirasi. Jumlah total energi kimia berupa bahan organik per satuan luas, per satuan waktu setelah dikurangi energi untuk resprasi disebut produktivitas primer  bersih. Produktivitas primer bersih inilah yang berguna untuk manusia dan hewan (Dharmawan, 2005: 76).
               Setiap ekosistem atau komunitas, atau bagian-bagiannya memiliki produktivitas dasar atau disebut pula produktivitas primer. Batasan produktivias primer adalah kecepatan penyimpanan energi potensial oleh organisme produsen, melalui proses fotosintesis dan kemosintesis, dalam bentuk bahan-bahan organik yang dapat pula digunakan sebagai bahan pangan (Odum, E.P. 1971: 80).
               Kecepatan penyimpangan energi potensial pada tingkat trofik konsumen dan pengurai, disebut produktivitas sekunder. Dengan sendirinya energi ini semakin kecil pada tingkat trofik berikutnya. Arus energi total pada tingkat heterotrofik yang analog dengan produktivitas kotor pada tingkat autotrofik, sebaiknya dinamakan “asimilasi” bukan kata “produksi” (Naughhton.1973: 99).
               Berdasarkan teori-teori yang ada, maka perlu diadakan praktikum tentang “Produktivitas” agar dapat memahami konsep produktivitas  dan  memahami hubungan produktivitas dengan kondisi lingkungan.



B.     METODE PRAKTIKUM
1.   Instrumen Praktikum
a.       Alat
      Alat yang digunakan dalam praktikum “Produktivitas”  dapat di lihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan Gunting
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.
2.

3.

4.
5.

6.

7.

8.

9.

10.
Gunting
Neraca Ohause

Meteran roll

Tali Rafia
Patok

Gelas Kimia

Pacul/parang

Oven

Ember

Alat Tulis Menulis
Menggunting  Alang-alang.
Menimbang berat basah dan berat kering tumbuhan alang-alang.
Mengukur jarak plot yang akan digunakan.
Membuat plot.
Tiang penyangga dan pembatas dalam plot.
Sebagai pengukur air saat menyiram alang-alang.
Membersihkan alang-alang yang diluar plot.
Mengeringkan  tumbuhan Alang-alang yang sudah ditimbang berat basahnya.
Tempat  air dan pupuk  saat menyiram tumbuhan Alang-alang.
Mencatat hasil pengamatan.

b.      Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum “Produktivitas” ini  adalah sebagai berikut :


1.      Vegetasi alang-alang
2.      Pupuk Urea
3.      Pupuk  TSP
4.      Pupuk  KCL
5.      Air


c.       Prosedur Kerja 
              Langkah-langkah kerja pada praktikum “Produktivitas”  ini adalah sebagai berikut :
1.   Tahap Persiapan
a)      Menyiapkan alat dan bahan.
b)      Memilih lokasi pengamatan, kemudian membuat plot sebanyak 5 plot  pada arah horizontal dan 5 plot pada arah vertikal, dengan ukuran masing-masing plot 1x1  m.
c)      Menancapkan patok pada ujung dari tiap plot kemudian mengikatkan tali pada tiap patok sebagai pembatas.
d)     Memotong tanaman alang-alang setinggi ukuran ikatan tali, kemudian membuangnya.
e)      Membuat larutan air, KCl, TSP, Urea dan campuran dari TSP, KCl dan Urea.
2.   Tahap Penyiraman dan pemanenen
a)      Menyiram alang-alang dengan larutan Air, KCl, TSP, Urea dan campuran dari TSP, KCl dan Urea pada masing-masing plot tiap 1 hari sekali sebanyak 10 liter.
b)      Perlakuan dengan cara menyiram, berbeda dari setiap kelompok yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.
c)      Dilakukan pemotongan kembali Alang-alang setinggi ukuran tali, kemudian menimbang berat basahnya, lalu mengeringkannya dengan oven kemudian menimbang kembali berat keringnya. perlakuan dilakukan 1 minggu sekali dan dapat dilihat pada Tabel 3.
d)     Menghitung produktivitas rata-rata harian setiap kelompok.
e)      Membuat histogram yang menggambarkan untuk perbedaan umur vegetasi (berdasarkan hari pemotongan atau pemanenen).
f)       Membandingkan antar perlakuan dengan menggunkan data kelas hasil perhitungan 4 dan 5.
     Tabel 2. Perlakuan penyiraman pada setiap kelompok

Kelompok
Hasil Penyiraman
5 dan 10
Larutan air saja
1 dan 6
Larutan KCl
3 dan 8
Larutan urea
4 dan 9
Larutan TSP
2 dan 7
Larutan NPK

         Tabel 3. Perlakuan Pemotongan/Panen pada setiap kelompok

Perlakuan
Minggu Pemotongan/Panen
1
Minggu ke-1
2
Minggu ke-2
3
Minggu ke-3
4
Minggu ke-4
5
Minggu ke-5






C.    DATA PENGAMATAN
Klp
Perlakuan
Plot
Pengukuran
Rerata
Rerata Total
1
2
3
4
5
1 & 6
KCl
1
46.46
53.39
34.33
32.57
32.98
39.946
43.318
2
63.08
46.72
36.73
26.6
46.46
43.918
3
79.51
76
36.48
39.62
35.4
53.402
4
52.38
47.05
36.26
24.71
26.28
37.336
5
51.02
44.76
38.81
38.01
37.34
41.988
2 & 7
NPK
1
39.6
43.32
34.24
24.23
30.22
34.322
44.5508
2
38.75
40.76
36.87
24.73
38.83
35.988
3
36.29
33.46
33.83
23.18
26.96
30.744
4
67.19
71.77
58.78
61.5
44.88
60.824
5
93.87
35.94
70.78
54.17
49.62
60.876
3 & 8
Urea
1
70.6
38.4
48.9
55.2
41.55
50.93
49.1224
2
62.4
40.4
38.68
52.9
41.3
47.136
3
62.1
46.6
30.22
50.1
50
47.804
4
56.1
51.2
40.63
53.3
54.7
51.186
5
57.9
36.8
54.88
48.2
45
48.556
4 & 9
TSP
1
29.1
30.5
33.8
49.08
57.08
39.912
42.4004
2
30.5
35.64
37.07
30.83
56.36
38.08
3
38.8
36.35
50.51
35.22
48.39
41.854
4
40.58
60.52
40.3
41.21
47.47
46.016
5
35.84
58.31
37.8
42.09
56.66
46.14
5 & 10
Air
1
54.8
49.93
45.64
41.19
41.5
46.612
35.4012
2
38.7
42.29
30.77
30.1
39.02
36.176
3
20.2
20.98
23.43
30.37
32.2
25.436
4
41.2
25
31.18
38.7
36.08
34.432
5
5.5
52.5
36.36
41.34
36.05
34.35







D.    PEMBAHASAN
      Produktivitas adalah laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem. Produktivitas ekosistem merupakan suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Sebagian hasil produksi primer digunakan oleh tumbuh-tumbuhan di dalam proses respirasi. Jumlah total energi kimia berupa bahan organik per satuan luas, per satuan waktu setelah dikurangi energi untuk resprasi disebut produktivitas primer  bersih. Produktivitas primer bersih inilah yang berguna untuk manusia dan hewan.
Produktivitas adalah laju produksi biomassa makhluk hidup dalam ekosistem. Produktivitas ekosistem merupakan suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem.
Terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi laju produktivitas suatu ekosistem diantaranya yaitu Suhu, cahaya, nutrien, air, curah hujan dan kelembaban, 
Praktikum yang kami lakukan yaitu pemberian perlakuan pada  tanaman Alang-Alang yaitu dengan air (sebagai kontrol), pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, dan pupuk campuran (Urea, TSP, dan KCL), dan pengamatan kami lakukan selama lima minggu dengan menggunakan metode pemanenan pada tumbuhan alang-alang seetiap hari minggu. Hasil  pengamatan tanaman alang-alang yang diberi perlakuan Urea memiliki laju produktivitas yang paling tinggi yang menunjukkan bahwa pupuk urea lebih efisien untuk meningkatkan produksi alang-alang yaitu pada proses fotosintesisnya. Hasil biomasa selanjutnya yang tinggi ditunjukkan pada penggunaan pupuk NPK. Sedangkan pemberian pupuk lain lebih rendah tingkat biomassanya karena ketika tumbuhan kelebihan satu jenis nutrisi, maka nutrisi yang keberadaannya sedikit dalam tanaha terkadang menjadi esensial bagi tumbuhan tertentu, seperti halnya alang-alang sehingga menjadi faktor penghambat bagi pertumbuhan alang-alang tersebut. Disamping itu   pemberian jenis pupuk yang berlebihan juga  menjadi faktor pembatas dalam produktivitas, sebab dapat menghambat penyerapan nutrient dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman itu.
Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa terjadi fluktuasi produktivitas pada tanaman alang-alang, dimana selama lima minggu pengamatan, ada plot yang mengalami penurunan produktivitas secara terus menerus, namun ada juga yang mengalami peningkatan produktivitas.  Hal ini menandakan ada perubahan lingkungan yang nyata, dimana jika roduktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme penyusun eksosistem.

















E.     PENUTUP
1.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1.      Produktivitas primer adalah Jumlah total energi kimia yang berupa bahan organik yang di bentuk oleh tumbuh-tumbuhan persatuan luas, persatuan waktu.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya produktivitas adalah cahaya, suhu, kelembaban, air, nutrien, tanah dan herbivor.
3.      Produktivitas tertinggi pada tanaman alang-alang yang di siram dengan menggunakan pupuk Urea. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk Urea lebih efisien dalam menunjang produksi Alang-alang yaitu pada proses fotosintesisnya.
4.      Produktivitas tanaman terendah yang diberi perlakuan kontrol, hal ini disebabkan alang-alang hanya memanfaatkan nutrisi alami yang tersedia dalam tanah. 
2.      Saran
Saran saya pada praktikum “ Produktivitas”  yaitu sebaiknya pada praktikum selanjutnya para praktikan berhati-hati menggunakan alat dan bahan praktikum agar tidak terjadi kecelakaan atau hal lain yang tidak diinginkan oleh praktikan.


DAFTAR PUSTAKA
Arnita, Indriani. 1990. Ekologi Umum. Gita Media Press. Jakarta.
Campbell, 2004. Biologi Jilid 3.  Erlangga. Jakarta.
Dharmawan, Agus dkk. 2005. Ekologi Hewan. Universitas Negeri Malang. Malang.
Hadisubroto, Tisno. 1989. Ekologi Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Naughhton.1973.  Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press.Yogyakarta.
Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan Srigandono, B).UGM Press.Yogyakarta.

Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers